Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Apa kabar, sob? Kalau kondisinya baik, alhamdulillah. Kalau kondisinya sedang tidak baik, alhamdulillah juga. Kenapa? Karena dengan sakit, ternyata banyak keuntungan yang kita dapat. Dengan sakit, kita bisa............
Eh?? Kok malah bahas tentang sakit sih?
Hehe, anggap saja mukadimah. ^_^
Ok, sob.
To the point saja yah.
Menjadi orang yang tidak biasa dari kerumunan yang biasa memang sering dicuekin. Tidak jarang juga diketawain. Tapi, bukan berarti apa yang mereka lakukan salah. Mereka adalah orang yang mencoba berpikir dengan kemauannya sendiri, dengan caranya sendiri. Mencoba untuk tidak terpengaruh dengan model-model dunia. Atau bisa juga mengembangkan sesuatu dari model-model yang sudah ada.
Tapi,
bukan berarti juga mereka yang
out of the box adalah autis. Bedaaa lho. :D
Jadi, jangan disama-samakan. XD
Kalau di sekolah tingkat menengah G dulu, teman-teman di sana rata-rata pada merokok. Yang sudah terjangkit kecanduan merokok, mencoba membujuk teman-temannya yang belum mencoba. G sendiri sering diajak. Tetapi, selalu menolak, setidaknya dengan cara yang
cool, sehingga masih bisa tetap berteman dengan mereka. Ada juga teman-teman G yang sebelumnya tidak merokok menjadi merokok gara-gara mereka yang sudah duluan candu. Ketika G tanya pada teman yang masih baru dalam dunia merokok, mengapa dia ikut-ikutan merokok. Dia jawab, "Aku ingin memiliki teman. Aku ingin terlihat keren" Keren dari mana juga coba. Penyakitan kok malah dibilang keren, hehe. Kalau dipikir-pikir, G tanpa merokok juga bisa memiliki teman. Tanpa merokok pun juga bisa terlihat keren (uhuk uhuk). G sendiri tidak mau mencoba karena memang tidak ada manfaatnya. Di samping merugikan diri sendiri, juga sangat berefek pada teman-teman di sekitar kita. Malahan pernah dengar juga cerita dari seorang teman, bahwa dengan merokok, yang paling besar mendapatkan efek buruknya adalah mereka yang tidak merokok alias perokok pasif. Satu-satunya ungkapan yang bisa G katakan dengan menempatkan kata "keren" untuk seorang perokok adalah kereeeeeen uangnya habis cuma-cuma. XD
Kebetulan G melihat peringatan pada kotak rokok yang lupa namanya. Kalau tidak salah di situ tertulis, "Merokok membunuhmu". G sih agak kurang setuju dengan peringatan tersebut. Tapi kalau mau diedit-edit sedikit jadinya, "Merokok membunuh sekitarmu!!!" Ini baru setuju. :D
Eh, setelah dipikir-pikir, apa hubungannya rokok dengan
out of the box yah?? *ah anggap saja ada hubungannya
G juga pernah mendapat pesan dari seorang teman yang kira-kira isi pesannya seperti ini, "Mereka menertawaiku karena melihatku berbeda dari mereka, tapi aku juga tertawa karena melihat mereka semua sama"
Ok sob, berhubung tidak tahu lagi apa yang mau G tulis di sini, maka berakhir sampai di sini saja yah. ^_^
Eits, tunggu. Ada yang kelupaan, sedikit lagi.
Ini ceritanya mengenai kebiasaan orang ketika mengucapkan selamat ulang tahun pada sahabat-sahabat dan kerabatnya. Kalau dari G sendiri tidak ingin menggunakan kosa kata yang terlalu
mainstream apabila seseorang tersebut orang yang istimewa.
Let's try to think outside the box, and be yourself. ^_^
Ada sepenggal kata penutup dari G nih yang sedang belajar dari
out of the box untuk menyatakan selamat ulang tahun,
"Di saat orang-orang mendoakanmu dengan ucapan
happy birthday, aku tulus mendoakanmu agar
happy everyday"
Nice kan!!! *siapa bilang? Yaah gueee, siapa lagi...
Tapi, sebenarnya buat kita umat muslim, ada doa yang lebih mantep lagi lho. Seperti ini, "Barakallah fii umrik (
semoga Allah memberikan keberkahan atas umurmu)"
Siip deh, itu aja.
See you again, sob.
Bye bye!! ^_^
0 comments:
Post a Comment